Senin, 27 Oktober 2014

 09.38      1 comment
Tak penting berapa kali engkau sukses yang terpenting berapa kali engkau bangkit saat engkau jatuh

Banyak orang yang merasa sangat terpuruk ketika menuai kegagalan tapi tahukah dia bahwa yang terpenting bukan meratapi kegagalan yang ia dapatkan tapi mencoba untuk bangkit, ketika semuanya dirasa tak mungkin ada sebuah harapan. Harapan yang akan menyala ketika kita yakin kita pasti dapat melalui fase kegagalan ini dengan gemilang. Ada sebuah film menarik yang dan dapat dijadikan motivasi diri ketika kita sedang terpuruk.
Soul Suffer menceritakan tentang seorang gadis remaja yang lahir dari keluarga peselancar. Sejak kecil bethany gadis itu akrab disapa selalu dikenalkan dengan olahrag ekstreem yaitu berselancar ditemani seorang sahabatnya bethany mampu menjuarai berbagai event selancar dan mengangkat namanya menjadi athlet berprestasi yang populer di USA.
Suatu hari bersama ayah sahabatnya dan ditemani kakaknya bethany berselancar disebuah pantai yang jauh dari keramaian. Untuk sampai ke pantai tersebut mereka harus menuruni tebing yang curam. Kemudian mereka berselancar diatas birunya ombak. Ketika bethany sedang istirahat sebentar ditengah pantai tiba-tiba “shreek” ada seekor hiu yang menggigit tangan kiri bethany kemudian, ia segera dilarikan kerumah sakit. Keluarganya sangat mengkhawatirkan keadaannya. Sampai akhirnya ia siuman tetapi tangan kirinya harus hilang akibat gigitan dari ikan hiu.
Saat pertama kali siuman ayahnya langsung menangis karena kejadiaan yang menimpa putrinya, tetapi bethany tampak lebih tegar dengan mengatakan “ayah jangan menangis aku tak apa.” Keadaan bethany mulai membaik dan dibawa pulang ke rumahnya. Dirumah ia mencoba untuk beraktifitas layaknya orang normal yang mempunyai tangan lengkap. Akan tetapi dia sadar bahwa ada yang kurang ketika ia hanya memiliki satu tangan. Perhatian dan dukungan keluarganya yang mampu membuatnya tetap senyum dan merasakan kehidupanya dengan bahagia.
Sampai akhirnya ia bertekad untuk kembali berselancar kembali dengan motivasi ayahnya yang tak pernah berhenti ia berteka akan mengiuti perlombaan selancar lagi. Dan saat itu pun tiba ia mengikuti perlombaan selancar dan ada sekelompok organisasi yang meminta donasi untuk korban tsunami di phuket thailand. Ia bertekad jika ia menang, hadiahnya akan ia sumbangkan kepada korban bencana. Mulailah ia berselancar dan berhasil mengimbangi lawan-lawannya. Walaupu ia cacat ia tetap giat berlatih dan memperbaiki kekurangannya sedikit demi sedikit. Ia pun kembali berselancar dalam perlombaan itu tapi saat ombak datang ia tak bisa melakukan selancar dan tenggelam, ketika berusaha bangkit ia gagal lagi dan tenggelam sampai papan selancarnya patah dan tim penyelamat akhirnya menolongnya. Dia pun berada pada titk terendah dalam hidupnya ketika ia mulai mampu mengatasi rasa traumanya akan tetapi kenyataanya dia masih belum bisa untuk dapat seperti dulu. Dia merasa sangat gagal dan memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai peselancar. Ayahnya yang begitu mendukungnya kemudian mencoba membujuknya tapi ia tetap tak mau kembali lagi sebagai peselancar. Kemudian ia memutuskan untuk mengunjungi korban bencana alam di Phukhet Thailand. Disana ia melihat realita bahwa ada orang yang lebih terpuruk daripada dia, ada yang kehilangan keluarganya dan seluruh harta bendanya. Kemudia ia bertemu dengan seorang anak kecil yang kehilangan kedua orang tuanya. Ia pun mencoba untuk menghibur anak kecil tersebut dan berusaha mengenalkannya pada air agar ia tak trauma lagi dengan air. Dan akhirnya si anak tersebut mau bermain dalam air, sontak tepuk tangan dan rasa kagum dari warga yang melihat kejadian itu. Kemudian ia kembali dengan membawa begitu banyak pelajaran berharga yang melecutkan hatinya untuk kembali lagi berselancar. Kemudian ia meminta ayahnya memperbaiki papan selancarnya dan berlatih lagi. Mulai dari berselancar, kemudian latihan fisik seperti ; sit up, lari, push up ia jalani guna mempersiapkan diri mengikuti event selancar nasional.
Hari itu pun datang ketika ia kembali lagi ke arena selancar dan bersiap untuk memulai kembali berselancar. Tepuk tangan dan dukungan yang luar biasa mengantarkan langkahnya ke-babak final perlombaan selancar tersebut. Kemudaian beberapa menit menuju waktu habis ia bereang ke tengah pantai untuk berselancar kembali dan akhirnya ia dapat berselancar dengan sempurna. Semua orang berharap ia bisa menjadi pemenang tapi juri tidak menghitung selancarnya karena waktu yang diberikan telah habis ketika ia berselancar. Ia kemudian berjiwa besar dengan bekata pada ayahnya “ayah, tidak apa-apa ini tetap dihitung, yang penting aku dapat berselancar kembali.” Dan akhirnya ia menjadi juara kelima.
Dari cerita diatas dapat kita menyimpulkan bahwa ketika engkau jatuh ingatlah untuk tetap berusaha bangkit walaupun kemudian jatuh lagi, engkau harus tetap bengkit, bangkit dan bengkit

Jika engkau diberi kesempatan untuk mengulang kejadian yang lalu kemudian engkau dilarang berselancar selamanya apa yang engkau lakukan?

“aku tak akan merubah apa yang terjadi padaku, karena jika begitu aku tak akan mendapatkan kesempatan ini dedepan kalian semua, kesempatan untuk merangkul lebih banyak orang ketimbang yang bisa kulakukan dengan kedua tangan”

1 komentar:

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR Seorang yang dekat dengan TUHAN, bukan berarti tidak ada air mata Seorang yang TAAT pada TUHAN, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa SULIT Biarlah TUHAN yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena TUHAN TAU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN Ketika hatimu terluka sangat dalam……, maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAH – HATIAN Tetap semangat…. Tetap sabar….

Text Widget