Tak penting berapa kali engkau sukses
yang terpenting berapa kali engkau bangkit saat engkau jatuh
Banyak orang yang merasa sangat
terpuruk ketika menuai kegagalan tapi tahukah dia bahwa yang terpenting bukan
meratapi kegagalan yang ia dapatkan tapi mencoba untuk bangkit, ketika semuanya
dirasa tak mungkin ada sebuah harapan. Harapan yang akan menyala ketika kita
yakin kita pasti dapat melalui fase kegagalan ini dengan gemilang. Ada sebuah
film menarik yang dan dapat dijadikan motivasi diri ketika kita sedang terpuruk.
Soul
Suffer menceritakan tentang
seorang gadis remaja yang lahir dari keluarga peselancar. Sejak kecil bethany
gadis itu akrab disapa selalu dikenalkan dengan olahrag ekstreem yaitu
berselancar ditemani seorang sahabatnya bethany mampu menjuarai berbagai event
selancar dan mengangkat namanya menjadi athlet berprestasi yang populer di USA.
Suatu hari bersama ayah sahabatnya dan
ditemani kakaknya bethany berselancar disebuah pantai yang jauh dari keramaian.
Untuk sampai ke pantai tersebut mereka harus menuruni tebing yang curam. Kemudian
mereka berselancar diatas birunya ombak. Ketika bethany sedang istirahat
sebentar ditengah pantai tiba-tiba “shreek” ada seekor hiu yang menggigit
tangan kiri bethany kemudian, ia segera dilarikan kerumah sakit. Keluarganya sangat
mengkhawatirkan keadaannya. Sampai akhirnya ia siuman tetapi tangan kirinya
harus hilang akibat gigitan dari ikan hiu.
Saat pertama kali siuman ayahnya
langsung menangis karena kejadiaan yang menimpa putrinya, tetapi bethany tampak
lebih tegar dengan mengatakan “ayah jangan menangis aku tak apa.” Keadaan bethany
mulai membaik dan dibawa pulang ke rumahnya. Dirumah ia mencoba untuk
beraktifitas layaknya orang normal yang mempunyai tangan lengkap. Akan tetapi
dia sadar bahwa ada yang kurang ketika ia hanya memiliki satu tangan. Perhatian
dan dukungan keluarganya yang mampu membuatnya tetap senyum dan merasakan
kehidupanya dengan bahagia.
Sampai akhirnya ia bertekad untuk
kembali berselancar kembali dengan motivasi ayahnya yang tak pernah berhenti ia
berteka akan mengiuti perlombaan selancar lagi. Dan saat itu pun tiba ia
mengikuti perlombaan selancar dan ada sekelompok organisasi yang meminta donasi
untuk korban tsunami di phuket thailand. Ia bertekad jika ia menang, hadiahnya
akan ia sumbangkan kepada korban bencana. Mulailah ia berselancar dan berhasil
mengimbangi lawan-lawannya. Walaupu ia cacat ia tetap giat berlatih dan
memperbaiki kekurangannya sedikit demi sedikit. Ia pun kembali berselancar
dalam perlombaan itu tapi saat ombak datang ia tak bisa melakukan selancar dan
tenggelam, ketika berusaha bangkit ia gagal lagi dan tenggelam sampai papan
selancarnya patah dan tim penyelamat akhirnya menolongnya. Dia pun berada pada
titk terendah dalam hidupnya ketika ia mulai mampu mengatasi rasa traumanya
akan tetapi kenyataanya dia masih belum bisa untuk dapat seperti dulu. Dia merasa
sangat gagal dan memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai peselancar. Ayahnya
yang begitu mendukungnya kemudian mencoba membujuknya tapi ia tetap tak mau
kembali lagi sebagai peselancar. Kemudian ia memutuskan untuk mengunjungi
korban bencana alam di Phukhet Thailand. Disana ia melihat realita bahwa ada
orang yang lebih terpuruk daripada dia, ada yang kehilangan keluarganya dan
seluruh harta bendanya. Kemudia ia bertemu dengan seorang anak kecil yang
kehilangan kedua orang tuanya. Ia pun mencoba untuk menghibur anak kecil
tersebut dan berusaha mengenalkannya pada air agar ia tak trauma lagi dengan
air. Dan akhirnya si anak tersebut mau bermain dalam air, sontak tepuk tangan dan
rasa kagum dari warga yang melihat kejadian itu. Kemudian ia kembali dengan
membawa begitu banyak pelajaran berharga yang melecutkan hatinya untuk kembali
lagi berselancar. Kemudian ia meminta ayahnya memperbaiki papan selancarnya dan
berlatih lagi. Mulai dari berselancar, kemudian latihan fisik seperti ; sit up,
lari, push up ia jalani guna mempersiapkan diri mengikuti event selancar
nasional.
Hari itu pun datang ketika ia kembali
lagi ke arena selancar dan bersiap untuk memulai kembali berselancar. Tepuk tangan
dan dukungan yang luar biasa mengantarkan langkahnya ke-babak final perlombaan
selancar tersebut. Kemudaian beberapa menit menuju waktu habis ia bereang ke
tengah pantai untuk berselancar kembali dan akhirnya ia dapat berselancar
dengan sempurna. Semua orang berharap ia bisa menjadi pemenang tapi juri tidak
menghitung selancarnya karena waktu yang diberikan telah habis ketika ia
berselancar. Ia kemudian berjiwa besar dengan bekata pada ayahnya “ayah, tidak
apa-apa ini tetap dihitung, yang penting aku dapat berselancar kembali.” Dan akhirnya
ia menjadi juara kelima.
Dari cerita diatas dapat kita
menyimpulkan bahwa ketika engkau jatuh ingatlah untuk tetap berusaha bangkit
walaupun kemudian jatuh lagi, engkau harus tetap bengkit, bangkit dan bengkit
Jika
engkau diberi kesempatan untuk mengulang kejadian yang lalu kemudian engkau
dilarang berselancar selamanya apa yang engkau lakukan?
“aku tak akan merubah apa yang terjadi
padaku, karena jika begitu aku tak akan mendapatkan kesempatan ini dedepan
kalian semua, kesempatan untuk merangkul lebih banyak orang ketimbang yang bisa
kulakukan dengan kedua tangan”